Rakyatmerdeka.co – Presiden Joko Widodo sudah resmi menunjuk Wakapolri Komjen Pol Budi G jadi calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) menukar Sutiyoso. Lewat Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Presiden Joko Widodo menyerahkan surat pencalonan Budi G jadi Kepala BIN ke pimpinan DPR, Jumat pagi…
Surat yang di tandatangani Jokowi itu bernomor R-58/Pres/09/2016 dengan satu berkas lampiran dengan tentang permintaan pertimbangan pemberhentian serta pengangkatan Kepala BIN. Selangkah lagi, Budi G akan resmi menjabat sebagai Kepala BIN…
Sebagian besar fraksi partai politik di DPR setuju Budi G jadi Kepala BIN. Tetapi, Partai Gerindra mempunyai pandangan yang tidak sama…
Partai garapan Prabowo S itu mengingatkan Komisi I DPR untuk waspada dalam melepaskan Wakapolri Komjen Pol Budi G sebagai calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Sebab, mungkin nanti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa mengungkit masalah sangkaan kepemilikan rekening gendut yang bikin Budi G saat itu batal jadi Kapolri…
Bila masalah ditindaklanjuti ada 2 hal, pertama masalah rekening gendut, ” kata Ketua DPP Partai Gerindra, Desmond J Mahesa, Jumat…
Jauh sebelumnya pencalonannya sebagai kepala BIN ramai diperbincangkan, Budi G pernah 2 x menelan pil pahit lantaran batal jadi Kapolri. Bila ingat pada Februari 2015 lantas, pernah berlangsung masalah masalah siapa yang bakal memimpin puncak Tribata menukar Jenderal Sutarman. Waktu itu, Jokowi mengambil keputusan ganti Sutarman…
Nampaklah nama Budi G yang waktu itu menempati jabatan Kalemdikpol Polri. Rupanya, beberapa pihak bertemura lantang dengan penunjukan nama Budi G sebagai Kapolri menukar Sutarman..
Bahkan juga Komisi Pemberantasan Korupsi cepat-cepat mengambil keputusan mantan Kapolda Jambi serta Bali itu sebagai tersangka masalah rekening gendut. KPK mengakui telah lama mengusut masalah yang menjerat Budi G serta mengakui sudah temukan dua alat bukti yang cukup. Sikap KPK langsung dijawab Budi G dengan ajukan tuntutan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan serta dinyatakan menang oleh hakim yang di pimpin Hakim Sarpin…
Desmond yang juga menjabat sebagai pimpinan Komisi III DPR itu mengakui cemas bila KPK mengungkit-ungkit masalah Budi G kembali. Tidak cuma itu, politikus Gerindra ini dapat mengendus agenda lain dari penunjukan Budi G sebagai calon Kepala BIN…
Menurut Desmond, yang butuh diwaspadai yaitu sangkaan kalau Budi G dapat menggerakkan kepolisian dalam Pilpres 2014 untuk memenangkan Joko Widodo. Dia cemas hal semacam ini bakal terulang di Pilpres 2019…
Ke-2 masalah ketika pemilihan Jokowi tempo hari memakai aparatur kepolisian untuk tentukan Jokowi. Apa yang terjadi di 2019 bila jadi seperti itu? ” tegas Desmond dengan penuh tanda tanya…
Kami siaga saja, agar bagaimanapun BG pernah ikut serta masalah itu. Bila ke depan dia berpihak ke PDIP serta Presiden bahaya juga, ” sambungnya…
Diluar itu, Wakil Ketua Komisi III DPR ini memberikan jika Fraksi Gerindra menampik pencalonan Budi G bakal jadi suatu hal hal yang percuma. Sebab, kata Desmond, Gerindra jadi hanya satu fraksi yang menampik…
Oleh karena itu, lanjut dia, Partai Gerindra lebih baik menanti tanggapan dari orang-orang berkaitan pencalonan Budi G jadi pimpinan BIN…
Bila kita tak sepakat kalah juga kita. Mengalir saja kita. Kita tunggu saja dari orang-orang. Bila BG betul-betul untuk kebutuhan negara kita mesti kasih applause. Bila untuk melemahkan rival-rival politik, BIN tidak ada manfaat, ” tuturnya…